ANALISIS OPERATIONAL DELAY PADA PENERBANGAN DI INDONESIA DAN EVALUASI KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DALAM PENANGANANNYA
Keterlambatan penerbangan (delay) merupakan isu krusial dalam industri penerbangan nasional, terutama di Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat bergantung pada transportasi udara untuk konektivitas, termasuk di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Setelah pandemi COVID-19, kinerja ketepatan waktu (On-Time Performance/OTP) maskapai mengalami penurunan signifikan, mencapai 72,46% pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi akar penyebab keterlambatan dan menilai kecukupan regulasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU), khususnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-eksploratif dengan desain studi kasus DJPU periode 2019–2023. Data primer diperoleh melalui Focus Group Discussions dengan unit teknis DJPU, sedangkan data sekunder berasal dari laporan OTP maskapai, statistik BPS, dan dokumen regulasi. Analisis dilakukan dengan kombinasi Quality Control Tools (Check-sheet, Pareto Diagram, Fishbone Diagram, Analisis 5W+1H, dan Control Chart) untuk memetakan tren keterlambatan, mengidentifikasi akar masalah, serta menilai stabilitas proses. Selanjutnya, dilakukan evaluasi regulasi dengan membandingkan hasil analisis terhadap ketentuan PM 89/2015 dan PM 33/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,7% keterlambatan bersumber dari dua faktor utama, yaitu Teknikal Operasional (38,4%) dan Manajemen Airlines (36,3%). Akar masalah meliputi kekurangan teknisi terlatih, sistem penjadwalan usang, ketidaktersediaan suku cadang tepat waktu, serta absennya kru dan armada cadangan. Tahun 2023 menjadi puncak keterlambatan dengan 28,3% kasus, yang melewati batas kendali statistik. Evaluasi regulasi menandakan bahwa PM 89/2015 masih bersifat reaktif dan belum mengakomodasi aspek preventif seperti predictive maintenance, real-time monitoring, dan penguatan logistik teknis.
Kata kunci: On-Time Performance, keterlambatan penerbangan, Teknikal Operasional, Manajemen Airlines, Seven QC Tools, PM 89/2015, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
- BAB I _NADIA FITRI AULIA_61201021008610.pdf
- BAB II_NADIA FITRI AULIA_61201021008610.pdf
- BAB III_NADIA FITRI AULIA_61201021008610.pdf
- BAB IV_NADIA FITRI AULIA_61201021008610.pdf
- BAB V_NADIA FITRI AULIA_61201021008610.pdf
- DAFTAR PUSTAKA_NADIA FITRI AULIA_61201021008610.pdf
- COVER_NADIA FITRI AULIA_61201021008610.pdf
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.