PENGARUH KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE - AI), SARANA PRASARANA DAN PELATIHAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH KINDERFIELD HIGHFIELD DEPOK
Perkembangan teknologi di abad ke-21 memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor pendidikan. Pendidikan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 (Pratiwi et al, 2024), dengan peran utama dalam membekali individu dengan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain keterampilan teknis, pendidikan juga menekankan pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, adaptabilitas, serta kemampuan dalam memecahkan masalah dan mempertimbangkan aspek etis. Salah satu inovasi yang berpotensi meningkatkan kualitas pembelajaran adalah penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam proses pendidikan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan buatan, sarana prasarana, dan pelatihan guru terhadap kinerja guru di sekolah Kinderfield Highfield Depok. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda melalui bantuan program SPSS. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh adalah: Y = 7,031 + 0,198X₁ + 0,404X₂ + 0,381X₃, yang mengindikasikan bahwa ketiga variabel independen memiliki pengaruh positif terhadap kinerja guru. Uji F menunjukkan bahwa kecerdasan buatan, sarana prasarana, dan pelatihan guru secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai Fhitung sebesar 23,424 > Ftabel 2,723 dan sig. 0,000 < 0,05. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R²) sebesar 0,460 berarti 46% variasi dalam kinerja guru dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut. Secara parsial, uji t membuktikan bahwa kecerdasan buatan (t = 2,190; sig. = 0,032), sarana prasarana (t = 3,954; sig. = 0,000), dan pelatihan guru (t = 3,431; sig. = 0,001) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Di antara ketiga variabel tersebut, pelatihan guru memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja guru, ditunjukkan oleh nilai standardized beta tertinggi sebesar 0,344. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi guru melalui pelatihan yang terstruktur, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, serta peningkatan kualitas sarana prasarana dalam menunjang kinerja pengajar secara optimal.
Kata kunci: Kecerdasan Buatan; Artificial Intelligence (AI);Sarana Prasarana, Pelatihan Guru; Kinerja Guru