Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bumi Serpong Damai, Tbk Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021

M. Fikri Fadilah
2421901809
2023
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bumi Serpong Damai, Tbk Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021
Depok-GICI Business School-2023
Skripsi

Salah satu bisnis investasi yang terus berkembang dan banyak peminat saat ini yaitu pasar modal, perusahaan property dan real estate ini memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan masyarakat terutama untuk kalangan masyarakat kelas menengah atas, salah satunya adalah PT. Bumi Serpong Damai, Tbk yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2008 dan sekarang terdaftar sebagai perusahaan property dengan nilai pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk dapat mengetahui perkembangan suatu perusahaan perlu dilakukan suatu analisis kinerja sehingga bisa diketahui apakah kinerja keuangan perusahaan sudah baik atau belum. Tujuan dari penilitiaan ini adalah mengetahui dan menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai, Tbk menggunakan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Pasar. Hasil analisis rasio keuangan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa PT. Bumi Serpong Damai, Tbk dilihat dari Rasio Likuiditas mengalami penurunan maupun kenaikan Rasio Lancar dari 393% ke 237% dan 258%. Rasio Cepat dari 393% ke 237% dan 258%. Rasio Kas dari 111% ke 91% dan 70%. Meskipun mengalami penurunan maupun kenaikan perusahaan dapat dikatakan baik secara Rasio Likuiditas dalam kinerja keuangan, karena nilai rasio sudah berada di atas standar industri atau penilaian. Secara Rasio Solvabilitas yang diproksikan dengan Rasio Utang, Rasio Utang Terhadap Ekuitas cukup stabil mengingat untuk penilaian presentase dibawah standar industri atau penilaian menandakan bahwa perusahaan dalam kondisi baik, namun tidak dengan Rasio Utang Jangka Panjang yang menandakan perusahaan dalam kondisi kurang baik. Rasio Utang dari 38% ke 43% dan 41%. Rasio Utang Terhadap Ekuitas dari 62% ke 76% dan 71%. Rasio Utang Jangka Panjang dari 44% ke 42% dan 41%. Secara Rasio Aktivitas meskipun terlihat setiap tahunnya mengalami peningkatan dan penurunan tetapi nilai rasio sudah di atas standar industri atau penilaian. Rasio Perputaran Persediaan dari 109x ke 104x dan 157x. Rasio Perputaran Total Aset dari 13x ke 10x dan 12x. Rasio Perputaran Total Piutang 46,74x ke 40,78x dan 50,50x. Secara Rasio Profitabilitas yang diproksikan dengan Rasio Margin Laba Bersih masih dapat dikatakan baik pada tahun 2019 dan 2021, Rasio Margin Laba Kotor, Rasio Jumlah Aset Investasi dan Rasio Hasil Pengembalian Ekuitas dari keseluruhan berada pada posisi kurang baik mengalami penurunan dan berada di bawah standar industri atau penilaian. Rasio Margin Laba Bersih dari 44% ke 7,86% dan 20%. Rasio Margin Laba Kotor dari 71% ke 68% dan 68%. Rasio Jumlah Aset Investasi dari 5,12% ke 0,46% dan 2,17%. Rasio Hasil Pengembalian Ekuitas dari 8,32% ke 0,81% dan 3,72%. Secara Rasio Pasar dari keseluruhan mengalami kenaikan atau penurunan secara fluktuasi, akan tetapi masih dapat dikatakan baik karena berada pada standar industri atau penilian. Earning Per Rhare Ratio dari 162x ke 23x dan 73x. Price Earning Ratio dari 9x ke 57x dan 15x.

Kata kunci: Kata Kunci : Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Pasar.

S1 Akuntansi
187